Hukum islam pada masa penjajahan Jepang!
Tidak dapat di pungkiri bahbwa umat islam diindonesia adalah paling mayoritas ummat ang terbanyak. Dalam tataran dunia islam internasional, umat islam dio Indonesia bahkan dapat disebut sebagai komonitas islam terbesar di dunia ini, yang berkumpul dalam satu batas territorial kenegaraan.
Karena itu menjadi sangat menarik untuk memahami alur perjalan sejarah hukum islam di tengah-tengah komunitas islam terbesar di dunia itu. Pertayaan-pertayaan seperti ini: seberapa jauh pengaruh kemayoritasan kaum muslimin Indonesia itu terhadap penerapan hukum islam di tanah air, dan beberapa rintangan-rintangan yang di hadapinya. Hal ini bisa di jawab dengan memaparkan sejarah hukum islam sejak komonitas muslim hadir di Indonesia ini.
Di samping itu, kajian tentang sejarah hukum islam di Indonesia juga dapat dijadikan salah satu pijakan bagi umat islam secara husus.untuk menentukan strategiyang tepat dimasa depan dalam mendekatkan dan mengakrabkan bangsa ini dengan hukum islam. Proses sejarah hukum islam yang diwarnai benturan dengan tradisi yang sebelumnya berlaku dan juga dengan kebijakan-kebijakan politik kenegaraan, serta tindakan-tindakan yang di ambil oleh para tokoh islam Indonesia terdahulu, setidaknya menjadi bahan tela’ah penting dimasa datang, setidaknya sejarah itu menunjukkan bahwa proses islamisasi sebuah msyarakat bukanlah proses di selesaikan seketika.
Untuk itulah tulisan ini dihadirkan. Dalam rangka mengetahui alur perjalanan umat islam di indonsia menerapkan hukum islam di tenga-tegah mayoritas umat islam terbesar. Cumak al-fakir tidak akan mengulas semuanya, haya perjalanan dimasa penjajahan jepang.
Baik.... akar sejarah hukum islam dikawasan nusantara menurut sebagian ahli sejarah di mulai abat pertengan hijriyah, atau pada sekitar abat ke tujuh dan kedelapan masehi. Sebagai gerbang masuk ke dalam kawan nusantara, kawasan utara pulau sumatrah yang kemudian dijadiakan sebagai titik awal gerakan dakwah para pendatang muslim. Secarah berlahan , geran itu kemudian membentuk masyarat islam pertama di peureulak, aceh timur.perkembangan komonitas muslim di wilayah itu kemudian di ikuti oleh berdirinyah kerajaan islam pertama di tanah airpada abat ke tiga belas kerajaan ini dapat di kenal dengan nama samudra pasai ia terletak di wilayah aceh utara. Pengaruh dakwah islam yang cepat menyebar hingga keberbagai wilayah nusantara kemucdian menyebabkan beberapa kerajaan islam berdiri menyusul berdirinya kerajaan samudrah pasai di aceh. Tidak jauh dari aceh berdirinya kesultanan malaka, lalu di pulau jawa berdiri kesultanan demak , mataram dan Cirebon, kemudian di solawesi dan Maluku berdiri kerejaan gowa dan kesultanan ternate serta tedori. Kesultana tersebut sebagaimana tercatat dalam sejarah itu tentu saja kemudian menetapkan hukum islam sebagai hukum positif yang berlaku.penetapan hukum islam sebagai hukum poisitif di setiap kesultanan tersebut tentu saja mengutkan pengamalannya yang memang telah berkembang di tengah masyarakat muslim masa itu. Fakta –fakta ini di buktikan dengan adanya leteratur-leteratur figh yang di tulis oleh para ulamak nusantara pada sekitar abad -16 dan 17 . dan kondisi terus berlangsung hingga para pedagang belanda datang ke kawasan nusantara.
Hukum islam pada masa panjajahan jepang
Setelah jendral ter poorten menyatakan menyerah tanpa syarat kepada panglima militer jepang untuk kawan selatan pada tanggal 8 maret 1942, segerah pemerintah jepang mengeluarkan berbagai peraturan . salah stu di antaranya adalah undangundang nomer 1 tahun 1942, yang menegaskan bahwa pemerintah jepang meneruskan segala kekuasaan yang sebelummnya di pegang oleh gubenur jendral hindia belanda. Ketetapan baru ini tentu saja berimplikasi pada tetapnya posisi keberlakuan hukum islam sebagaiman kondisi terakhirnya di masa pendudukan belanda. Meskipun demikian , pemerintah pendudukan jepang tetap melakukan berbagai kebijakan untuk menarik simpati umat islam di Indonesia. Di antaranya adalah :
1. Janji panglima meliter jepang untuk melindungi dan memajukan islam sebagai agama mayoritas penduduk pulau jawa.
2. Mendirikan shumubu ( kantor urusan agama islam ) yang di pimpin oleh bangsa Indonesia sendiri.
3. Mengizinkan berdirinya ormas islam seperti NU dan MUHAMMADIYAH.
4. Menutujui berdirinya majlis syura muslimin Indonesia ( MASYUMI) pada bulan oktober 1943.
5. Menutujui berdirinya HIZBULLAH sebagai pasukan cadangan yang mendampingi berdirinya PETA.
6. Berupanya memenuhi desakan para tokoh islam untuk mengembalikan kewenangan pengadilan agama dengan memintak orang ahli hukum adat , soepomo, pada bulan januari 1944, untuk menyampaikan laporan tentang hal itu , namun upanya ini kemudian di mentahkan oleh soepomo dengan alasan kompleksitas dan menundanya hingga Indonesia merdeka.
Denga demikian , yaris tidak ada perubahan berarti bagi posisi hukum islam selama masa pendudukan jepang di tanah air. Namun bagai mana juga , masa pendudukan jepang lebih baik dari pada belanda dari sisi adanya pengalaman baru bagi para pemimpin islam dalam mengatur masalah – masalah keagamaan . abikusno tjokrosujoso menyatakan bahwa: kebijakan pemerintah belanda telah memperlemah posisi islam . islam tidak memiliki para pegawai di bidang agama yang terlatih di masjid-masjid atau pengadilan- pengadilan islam . belanda menjalankan kebijakan politik yang memperlemah posisi islam, ketika pasukan jepang datang , mereka menyadari bahwa islam adalah suatu kekuatan di Indonesia yang dapat di manfaatkan.
Haya sekedar ini yang bisa al-faqir paparkan , tentu banyak kekurangan dan kesalahan- kesalahan , oleh karena itu al-fakir mintak koreksi dan perbaikan , karna manusia al- isanu mahallaul hatak wannisyan. Terimakasih.
Jazakumullah khairan
16 Desember 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar