Dunia maya
Kehidupan merupakan fata murgana yg menyuroti apa yg di anggap kekurangan dan kegagalan anda , lagi dan lagi bahwa anda bukan itu. Logikanya tidak puas dengan apa yg anda jalani, disebabkan oleh zaman yg menonton dan membabi buta, sehingga terlena dengan apa yang mnyodori terhadap dirinya.
Zaman merupakan perputaran waktu sehingga menjadi detik, detik menjadi menit, menit menjadi hari , hari menjadi minggu , minggu menjadi bulan dan seterusnya sampai penghabisan masa, itulah zaman , ini semua permainan, kita di otak atik di luar sadar kita, sampai kita di bawa pada zaman globalisasi ini.pendek katanya zaman nauow.
Jangan anda terjebak pada zaman modern yg selalu mengerakkan semua antek-anteknya sehinggak kia-kita di perbudak. Contoh kecilnya adanya androit, instragram, geme dan sebagainya- yg selalu membawa manusia dalam ketidak sadaran, oramg sekarang mengatakan zaman ini merupakan zaman gila.
Realita mengatakan sekarang banyak orang gila, ketika di omongin terbawa dalam permainan, ahirnya banyak waktu yg terlewatkan begitu saja. Padahal pepatah mengatakan ‘’waktu itu bagaikan pedang ‘’ dalam artian memanfaatkan untuk bekal apa yg menjadi kebutuhan sehari-hari.
Dunia maya- yg menonton ketidak sadaran yang merusak psikologi dan kesehatan manusia, selalu menjebak pola piker anak-anak bahkan orang dewasapun terbawa pada arus ketidak sadaran . kecanduan yg ia rasakan, disetiap harinya pendidikan lewat begitu saja dan solit menerima mutifasi, dan juga dunia manya ini dikenal dengan aku kedua sebab kenapa disaat ada akun yg kedua ini dia bisa tampil bebas, memiliki kepribadian yang ia sukai, maka jangan heran jika anda menemukan orang miskin lalu denga tiba-tiba kaya karna ia diam-dian menjelma jadi artis bintang flem, agar banyak orang yang leke.
Sekarang ini antara tegnologi dan pendidikan di gembor-gemborkan mana yang lebih bermanfaat untuk mendidik karakter anak-anak ternyata para peneliti melakukan obserfasi mengenai teknologi, anihnya zaman tegnologi yg katanya disebut dengan aku yg kedua ini para peneliti menemukan banyak juga sisi positifnya. Yg mana di dalam dunia tarbiya di jadikan ajang pembelajaran bagi orang-orang yg tidak mampu sekolah, dan tidak cumak berhinti di situ sekarang para ilmuan tegnolgi melakukan penelitian kembali, bahwa pembelajaran lewat tegnologi juga bisa , tidak usa capek-capek anda kesekolah cukup membuka aplikasinya yg waktunya sudah di sepakati, apalagi pada sekarang ini pemerintak menekankan siswa maupun siswi dan guru harus fool diskull. enggak tau dua tahun akan datang, mungkin tidak ada sekolah lagi udah ditutup cukup saja sekolah melalui tegnologi atau aku yang kedua ini.
Manun biar kita tidak terjebak kepada hal-hal yang tidak di inginkan, kita harus mengantisipasi, oleh karenya pahami terlebih dahulu sisi baik dan buruknya. Kuncinya kita waspada dan disiplin diri, kenapa demikian agar kita bisa menguntrol diri. Misalnya kita harus mengingat bahwa waktu itu penting bagi kita, maka gunakanlah kepada hal-hal yang bermanfaat.
Sukorejo, 31 oktober 2018
SAMSUL ARIFIN L.S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar