REFLEKSI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
DALAM DUNIA GLOBALISASI
Qaidah Fiqh menyebutkan: ماحرم نظره حرم مسه
Apa yang haram dilihatnya maka haram di sentuhnya.
Qaidah ini mengindikasikan bahwa hal yang haram di lihat haram pula di sentuh karna mengandung kelezatan dan mudah orang terperangkap padanya, dan hal ini sulit kita sadari, kemungkinan besar kita terbawa pikiran bawah sadar. Manun qaidah ini tidak berlaku sebaliknya sesuatu yang boleh dilihat boleh di sentuh . mengapa demikian , kelezatan persentuhan antara lawan jenis lebih besar potensinya dari pada kelezatan memandang. Persentuhan akan mudah menumbarkan sahwat ( izar al-syatwat) ketimbang memandang. Namun sebagian ulamak membolehkan memandang lawan jenis.
Karna begitu, berjabatan dengan lawan jenis dipersilikan oleh sebagian ulamak. Terutama ulamak empat madhab, hanya imam hanafi melonggarkan hukum itu, jikalau berjabatan tangan dengan ninik atau kakek-kakek,namun jikalau berjabatan tangan dengan ninik yang mengumbarkan sahwat maka hukumnya tidak di perbolehkan. Pertayaanya sekarang adakah ninik yg mengumbarkan sahwat ? tentu tidak ada, jika ada, mingkin itu seribu satu di dunia in. Untuk lebih jelas mari kita siamak hadis nabi saw.
لان يطعن فى انى احدكم بمحيط من حديد خيرله ان يمس امراة لا تحل له
"Bagi salah seorang darimu, masih lebih baik kepalamu tertusuk jarum besi goni ketimbang menyentuh wanita yang bukan halalnya".
Sekali saja menyentuh mengundang terhadap pikiran sehingga akan mengulangi lagi begitu seterusnya, ini naluri hasrat seseorang. Sehingga waspada dalam kerjanya perasaan. Agar tidak terjerumus ke jurang kehinaan.
Sokorejo, 31 oktober 2018
SAMSUL ARIFIN L.S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar