Blogger

Bukan Hanya bisa IT tapi juga mempunyai Akhlakul Karimah yg memadai, yg pasti mengabdi dan bisa mengaji!

Karya Ilmiah : Materi KEORGANISASIAN


 KEORGANISASIAN


A.        PENGERTIAN
       Organisasi berasal dari kata organ yang berarti bagian badan. Sedangkan Organisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama
Beberapa pengertian organisasi menurut para ahli
1. Menurut Stephen P. Robbinss
       Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
2. Menurut Schein
       Organisasi merupakan suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggungjawab.
3. Menurut M. Dahlan Al Barry , Kamus Modern Bahasa Indonesia
       Organisasi merupakan penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan, sususan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan tertentu)

B.        UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
1.       Sistem. Bahwa organisasi adalah kumpulan dari sub-sub system.
2.       Pola Aktivitas. Bahwa didalamnya ada aktivitas kerjasama yang dilaksanakan secara relative teratur dan cenderung berulang.
3.       Sekelompok Orang. Organisasi adalah kumpulan orang-orang.
4.       Tujuan. Setiap organisasi didirikan adalah untuk mencapai suatu tujuan.
Organisasi juga mempunyai unsur-unsur pendukung agar bisa berjalan dan terlaksana, berikut unsur-unsur organisasi :
1.       Peralatan (Equipment)
2.       Lingkungan (Environment)

C.        MACAM-MACAM ORGANISASI
Dari pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa sebagai wadah, organisasi memiliki beragam bentuk sesuai dengan kebutuhan para anggotanya, berikut sebagian tipe-tipe organisasi:
1.       Organisasi Garis (Line Organization)
Organisasi Garis adalah tipe organisasi yang tertua dan paling sederhana. Dalam organisasi garis, tugas-tugas perencanaan, pengendalian dan pengawasan berada satu tangan garis kewenangan (line authority) langsung dari pimpinan kepada bawahan. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol
Ciri-ciri organisasi garis adalah:
a.       Tujuan organisasi masih sederhana
b.       Organisasinya kecil
c.        Jumlah anggotanya sedikit
d.       Pemimpin dan semua anggota saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja
e.        Hubungan antara pimpinan dan anggota bersifat langsung
f.        Tingkat spesialisasi begitu juga alat-alat yang diperlukan tidak begitu tinggi dan tidak beraneka ragam
2.       Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)
Tipe organisasi garis dan staf pada umumnya digunakan untuk organisasi yang besar. Daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Ciri-ciri organisasi garis dan staf adalah:
a.       Organisasinya besar dan bersifat kompleks
b.       Jumlah anggota banyak
c.        Daerah kerjanya luas
d.       Hubungan kerja yang bersifat langsung tidak mungkin lagi
e.        Pimpinan begitu pula sesama anggota tidak lagi semuanya saling mengenal
f.        Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara maksimal
3.       Organisasi Fungsional (Functional Organization)
Pada umumnya yang dimaksud dengan organisasi fungsional adalah yang disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
Ciri-ciri organisasi fungsional antara lain adalah:
a.       Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
b.       Pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas
c.        Para direktur mempunyai wewenang komando terhadap unit-unit yang berada dibawahnya atas namanya sendiri, tidak perlu atas nama direktur utama
Organisasi fungsional pada umumnya digunakan dalam perusahaan-perusahaan yang pembidang tugasnya dapat digariskan secara tegas, umpamanya unit produksi, unit pemasaran, unit keuangan, dan lain-lain yang walaupun saling bersangkut-paut namun bidang kegiatannya jelas berbeda. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
4.       Organisasi Panitia (Commit Organization)
Tipe organisasi panitia pada umumnya dibentuk dalam waktu yang terbatas untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu,
Ciri-ciri organisasi panitia antara lain adalah:
a.       Tugasnya tertentu dan jangka waktu berlakunya terbatas
b.       Seluruh unsur pimpinan duduk dalam panitia baik sebagai ketua maupun sebagai anggota
c.        Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif, oleh sebab itu tanggung jawabpun secara kolektif pula
d.       Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang pada umumnya sama
e.        Para pelaksana dikelompokkan menurut bidang dan tugas tertentun yang harus dilaksanakan dalam bentuk tugas (task force).
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa IKSASS secara struktural termasuk organisasi fungsional, secara kultural termasuk organisasi garis dan staf, sedangkan secara kegiatan, IKSASS termasuk organisasi panitia

D.        TUJUAN DAN MANFAAT ORGANISASI
1.       Tujuan organisasi
Tujuan organisasi pada dasarnya merupakan perpaduan dari berbagai tujuan baik yang bersifat komplementer yaitu tujuan individu atau anggota organisasi, maupun tujuan yang bersifat substantif, yaitu tujuan organisasi secara keseluruhan. Tujuan substantif merupakan tujuan pokok organisasi, yang menjadi sebab dibentuknya suatu organisasi. Kegiatan-kegiatan organisasi selalu diarahkan pada dua dimensi tujuan, yaitu:
a.       Secara Umum
Agar proses pekerjaan tercapai dengan cara diatur, disusun sehingga seluruh pekerjaan dapat diselesaikan secara efktif dan efisien. Keefektifan berhubungan dengan tingkat sejauh mana sasaran dapat dicapai baik secara eksplisit maupun implisit. Sedangkan efisiensi berhubungan dengan penggunaan sumber daya seminimal mungkin untuk mencapai tujuan tertentu. Adakalanya tujuan tercapai secara efektif tetapi tidak efisien, maksudnya tujuan tercapai terjadi pemborosam tenaga, bahan dan waktu. Sebaliknya dapat terjadi tujuan dicapai secara efisien, tetapi tidak efektif.
b.       Secara Khusus
Tercapainya kepuasan anggota organisasi. Dalam proses pencapai tujuan organisasi, setiap orang atau anggota yang terlibat dalam aktivitas organisasi harus diberikan kepuasan, sehingga mereka merasa sebagai anggota organisasi. Hal ini akan mendorong mereka untuk bekerja dalam kondisi dan motivasi yang produktif.
2.       Manfaat organisasi
Benarkah berorganisasi identik dengan penurunan prestasi dan konsentrasi belajar. Memang berorganisasi dapat bersifat adiktif. Namun, jika tidak pandai mengatur waktu, tugas-tugas lain bisa terbengkalai. Inilah salah satu sisi "negatif"-nya.
Melihat sisi "negatif" berorganisasi, kita juga harus melihat sisi positifnya. Di luar semua itu berorganisasi ternyata memiliki banyak nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam pengembangan pribadi.
a.         Menambahan Pengalaman
Dengan menjadi anggota panitia suatu kegiatan, kita mendapat pengalaman berorganisasi. Bagaimana bekerja dalam komunitas yang terdiri dari individu-individu majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir.Ada yang berpikir cepat dan nyambung dengan pikiran kita, namun ada juga yang lemot dan enggak nyambung-nyambung.
Dengan kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus belajar strategi menyatukan visi, membagi kerja, dan menjalankan tugas.Istilah kerennya, job description masing-masing tugas harus jelas. Berbagai benturan yang mungkin terjadi saat menyatukan visi, tentu akan menjadi tambahan pengalaman tersendiri. Begitu pula saat pembagian kerja, kita menjadi terbiasa untuk bekerja secara team work, saling membahu, mendukung satu dengan lainnya.
b.         Sikap dan Mental
Dengan pengalaman yang kita dapatkan saat berorganisasi, secara sadar maupun tidak, tingkat kepercayaan diri kita juga meningkat Kepercayaan diri yang tinggi ini amat berguna saat kita harus melangkah dan menentukan sesuatu. Bila kita percaya diri, maka kita akan lebih berani dalam menghadapi segala situasi.
c.          Keuntungan Tambahan
Di luar semua itu, ternyata masih ada keuntungan tambahan yang bisa kita dapatkan dari kegiatan berorganisasi. Keuntungan tambahan itu adalah suvenir-suvenir yang dapat kita koleksi untuk dikenang di masa depan. Suvenir-suvenir itu dapat berupa kaus, kartu kepanitian, bandana, topi dan lain-lain. Benda - benda yang sekilas tidak berharga itu mungkin bisa menjadi berharga karena menyimpan kenangan yang tidak tergantikan.
Namun, pada akhirnya betapa pun positifnya berorganisasi, kewajiban utama kita sebagai pelajar adalah belajar. Kemampuan berorganisasi hendaknya disertai dengan kemampuan mengatur waktu dengan baik, agar kita dapat mendapatkan semua manfaat berorganisasi tanpa mengorbankan prestasi.

E.         MANAJEMEN ORGANISASI
Dalam suatu organisasi perlu adanya manajemen sehingga dalam berjalannya Organisasi tetap Eksis dan tidak Staknan. Adapun manajemen yang diperlukan dalam Organisasi antara lain:
1.       Planning
Planning merupakan suatu perencanaan dari sebuah konsep pemikiran untuk mencapai hasil yang diinginkan Secara sederhana perencanaan dapat dirumuskan sebagai penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan.
Tetapi biasanya secara lebih detail perencanaan dirumuskan sebagai penetapan atau penyusunan langkah-langkah sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut: apa yang harus dicapai, bilamana hal tersebut harus dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan, dan mengapa sesuatu hal harus dicapai.
Di dalam bahasa Inggris perencanaan (planning) dirumuskan sebagai tindakan yang harus dilakukan dalam menjawab 6 buah pertanyaan yang lazim dikenal sebagai 5 W+1H,yaitu:
a.       Tindakan apa yang harus dikerjakan (WHAT)
b.       Apakah sebabnya tindakan itu dikerjakan (WHY)
c.        Dimanakah tindakan itu akan dilakukan (WHERE)
d.       Bilamana tindakan itu dikerjakan (WHEN)
e.        Siapa yang akan mengerjakan tindakan itu (WHO)
f.        Bagaimana pelaksanaannya (HOW)
2.       Organizing
Organizing merupakan penetapan susunan organisasi agar dalam pelaksanaan suatu kegiata tidak terjadi tumpah tindih. Berdasarkan hubungan antara orang-orang yang terdapat di dalam suatu organisasi dikenal pula adanya organisasi formal, yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoordinasikan secara sadar untuk mencapai tujuan tertentu; dan organisasi informal yang merupakan kempulan hubungan antara pribadi-pribadi tanpa tujuan bersama yang disadari. Meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan tak disadari tersebut ternyata dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian seperti halnya administrasi, maka ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu:
a.       adanya sekelompok orang
b.       adanya hubungan kerjasama antara orang-orang tersebut
c.        adanya tujuan bersama yang ingin dicapai
3.       Action
Setelah ada perumusan tujuan maka dilakukannya tindakan agar tujuan organisasi bukan hanya sebatas konsep semata.
Actuating/pelaksanaan adalah roh dari organisasi. Hanya omong kosong jika perencanaan tidak diikuti dengan aksi yang sesuai. Implementasi adalah sama pentingnya dengan perencanaan. Tanpa pelaksanaan yang baik rencana akan hancur berantakan tanpa sempat mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu adanya pendelegasian yang tepat untuk suatu tugas tertentu. Serahkanlah suatu hal pada ahlinya. Jika ditangani ahlinya tentu suatu persoalan akan selesai lebih cepat dan hasilnya pun baik. Untuk menunjuk orang yang tepat di tempat yang tepat perlu adanya komunikasi terus menerus antara anggota organisasi. Dengan adanya komunikasi dan silaturahmi, kompetensi seseorang seringkali akan dapat diketahui. Selain itu komunikasi sangat penting dilakukan antara planner danactuator. Komunikasi penting untuk menyelaraskan antara keinginan perencana dengan pelaksana. Agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat mengganggu jalannya organisasi Rencana bisa berubah di tengah jalan jika ternyata pada pelaksanaannya terdapat situasi yang mendesak. Oleh karena itu pelaksanaan haruslah bersifat fleksibel tanpa keluar dari jalur tujuan yang hendak dicapai. Orang mengatakan ‘banyak jalan menuju ke Roma’. Begitupun denganaction (pelaksanaan), ia harus bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Bukan mengalir dengan arus bukan pula melawan arus tetapi berusaha membelokkan arus perlahan-lahan ke arah yang kita kehendaki.
4.       Controlling
Controlling adalah suatu tindakan pengawasan yang di lakuka agar kegiatan berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
a.       Fungsi Controling
Yaitu suatu proses untuk menetapkan pekerjaan yang sudah dilakukan, menilai dan mengoreksi agar pelaksanaan pekerjaan itu sesuai dengan rencana semula.
b.       Bentuk-Bentuk Controling
1.       Pengawasan Pendahulu
Dirancang untuk mengantisipasi penyim- pangan standar dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila manajer dapat menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi atau perkembangan tujuan.
2.       Pengawasan Concurrent
Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus memenuhi syarat yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3.       Pengawasan Umpan Balik
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.
Pengawasan dan Pengendalian dilakukan oleh:
a.       Pihak manajemen pada masing – masing fungsi organisasi.
b.       Pihak luar manajemen (Auditor)
5.       Evaluating
Evaluating (evaluasi) adalah penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.
Manajemen tak tertulis
1.       Manajemen waktu
a.       Biasakan tertib dan teratur
b.       Tahu dan taat aturan
c.        Jangan menunda dan mengulur waktu
d.       Selalu tepat waktu
e.        Cepat, ringkas tapi selamat
f.        Buat standar waktu
g.        Berlatih agar gesit dan tangkas
h.       Waspadai pencuri waktu
2.       Manajemen kesekretariatan
a.       Tertib mengambil dan menyimpan
b.       Selalu rapi dan bersih
c.        Segalanya mudah dikenali
d.       Lalu lintas lancer
e.        Ready to combat (siap dipakai kembali)
3.       Manajemen perencanaan
a.       Selalu terencana ada motto yang baik untuk direnungkan
b.       Harus ada target
c.        Siapkan rencana cadangan
d.       Disiplin dalam melaksanakan rencana
e.        Program harus adil
f.        Biasakan dengan data dan informasi
g.        Selalu jelas dan akurat
h.       Bukan sekedar tau
i.         Sediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai
j.         Sediakan peralatan dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan
k.       Awali dengan tau aturan pakai
l.         Pergunakan oleh ahlinya
m.     Siapkan Cadangan Untuk Mengantisipasi Keadaan Darurat

F.         ETIKA ORGANISASI
1.       Pengertian Etika
Secara etimologi Etika adalah tingkah laku, tata krama, dan sopan santun. Sedangkan secara terminologi etika adalah suatu nilai pribadi yang digunakan untuk memutuskan sikap. Apa yang benar dan apa yang salah dalam situasi tertentu.
2.       Pembagian etika
a.       Etika perorangan (individu)
Adalah sebuah sikap yang menentukan baik atau buruknya prilaku individual seseorang dalam hubungan dengan orang lain.
b.       Etika organisasi
Adalah sikap dalam menetapkan parameter dan merinci kewajiban-kewajiban (obligations) organisasi, serta menentukan sebuah keputusan organisasi.
c.        Etika Komunikasi
Dalam berkomunikasi harus mempertimbangkan pendekatan positif tentang moral dan etika penyampaian informasi oleh individu maupun oleh organisasi itu sendiri dalam hubungannya dengan individu lain maupun dengan organisasi lain.
G.        ORGANISASI SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Sistem berasal dari bahasa latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. sis·tem /sistém/ n perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk
suatu totalitas; susunan yg teratur dr pandangan, teori, asas, dsb; metode
or·ga·ni·sa·si n 1 kesatuan (susunan dsb) yg terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dl perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu; 2 kelompok kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai tujuan bersama organisasi susunan atau kesatuan dr berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehinggamerupakan kesatuan yg teratur.
 James D. Mooney  memberikan definisi tentang Organisasi, bahwa Organisasi adalah sekelompok orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di rencanakan atau di planingkan.
Adapun yang dimaksud dengan tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang, pengetahuan dan lain – lain. Tujuan disini dapat di definisikan sebagai output, dan untuk menjadi output di perlukan input. Input dapat berupa raw material, sumber daya manusia, uang, informasi dan lain – lain. Sistem sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
SISTEM TERBESAR DIDALAM SEBUAH ORGANISASI
 Adapun  sistem terbesar diadalam sebuah organisasi adalah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Oleh karena itu, upaya – upaya sumber daya manusia harus di evaluasi perannya atau konstribusinya terhadap produktivitas atau kegiatan organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan sistem terbesar diorganisasi karena kemajuan suatu organisasi diukur dari Sumber Daya manusias (SDM) ada di organisasi tersebut.


KLASIFIKASI (KELOMPOK ) SISTEM
Sebagai bagian yang sangat penting dalam mendukung suatu organisasi, maka sistem dapat dilihat dalam beberapa jenis, menurut Kambey (2010:39-41) antara lain:
1.       Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia.
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alamiah, dan tidak terpengaruh campur tangan manusia; seperti sistem tata surya.
2.       Sistem buatan manusia (human mode system) adalah sistem yang dirancang dan diciptakan manusia, misalnya sistem tata organisasi.
3.       Sistem terbuka (open system) dan sistem tertutup (closed system)
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya (interrelation) dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Sehingga terjadi memberi dan menerima informasi, energy, dan materi-materi dari lingkungannya.
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungannya, dan bekerja mengikuti pola yang tetap secara sebab akibat (suatu saat sistem inipun akan dipengaruhi oleh lingkungannya).
4.       Sistem deterministic (deterministic system) dan sistem probabilistic (probabilistic system). Sistem deterministic (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diramalkan secara tepat dan pasti. Sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan tepat dan pasti karena mengandung unsur kemungkinan.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Random Banner

Efek




SANTREH ANONYMOUS TEKNIK SOKARAJJHE


Efek Cursor

Cursor

Blue Fire Pointer